Tahun 2024, Capaian Kemantapan Jalan Nasional di Sulteng di Angka 97 Persen Keterhubungan Antar Wilayah Dorong Kemajuan Ekonomi
PALU - Usai sudah perjalanan setahun membangun infrastruktur Sulawesi Tengah yang tangguh, kini masuk di awal tahun 2025, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah melalui seluruh Satuan Kerja (Satker) serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di tahun 2024 telah berhasil menyelesaikan penanganan dan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang menjadi katalisator bertumbuhnya ruang ekonomi baru.
Dari total panjang Jalan Nasional di Sulawesi Tengah yang sudah berkondisi mantap dengan aspal mulusnya memberi kenyamanan bagi semua pengguna jalan saat menikmati liburan akhir tahun.
Dari total panjang Jalan Nasional 2.360 kilometer, setelah diperbaiki dengan melebarkan badan jalan, kemantapan Jalan Nasional mencapai angka 97 persen.
Tentunya capaian ini merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah pusat melalui Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum di bawah lingkup Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Tengah.
Ruas Jalan Tagolu Malei berkondisi mantap yang dibawahi PPK 3.1 Kamaruddin Dg Sikki. ST. MT siap dilalui saat liburan akhir tahun, foto BPJN Sulteng |
Menurut Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Tengah Dadi Muradi. ST. MT, program peningkatan Jalan dan Jembatan akan terus dilaksanakan di seluruh Satuan Kerja sepanjang tahun untuk memperbaki jalan dan jembatan yang rusak.
Tahun 2024 kemarin misalnya, ada beberapa proyek strategis Ditjen Bina Marga akan terus dimaksimalkan di masa perpanjangan dengan mengedepankan kualitas serta mutu infrastruktur yang dilakukan.
Ruas Jalan Nasional Tolai - Sausu Wilayah kerja PJN 2 BPJN Sulawesi Tengah, foto BPJN Sulteng |
Sebagaimana diketahui, beberapa ruas penting yang sedang ditangani saat ini, mendapat sedikit hambatan dan tantangan dalam penyelesaian proyek, karena disebabkan faktor alam yang sulit dikendalikan manusia terutama di ruas jalan Bambuan Kabupaten Tolitoli.
Sehingga kedepan harapannya semua pihak dapat memberikan dukungan agar kegiatan tersebut dapat dilakukan sesuai rencana pembangunan.
Terkait penanganan infrastruktur jalan dan jembatan di Sulawesi Tengahn Kepala BPJN Sulteng Dadi Muradi. ST. MT menyebutkan pihaknya akan terus berupaya menjaga seluruh ruas jalan nasional di Sulteng fungsional sepanjang tahun demi kelancaran distribusi masyarakat sehingga berdampak bagi pertumbuhan ekonomi wilayah
Kunjungan Kepala BPJN Sulteng di Posko Nataru
Kegiatan peninjauan dimulai dengan mengevaluasi kondisi ruas jalan nasional yang merupakan jalur utama Trans Sulawesi. Kepala Balai bersama tim memastikan bahwa ruas jalan dalam kondisi layak dan aman untuk dilalui, termasuk melakukan pengecekan pada rambu-rambu lalu lintas, penerangan jalan, dan area rawan longsor.
Selain infrastruktur jalan, tim BPJN Sulawesi Tengah juga mengevaluasi kesiapan posko Nataru yang tersebar di beberapa titik strategis. Posko ini dilengkapi dengan fasilitas seperti tempat istirahat yang menyediakan logistik konsumsi, kesehatan, dan ibadah. Selain itu posko juga melayani permohonan informasi dan pengaduan terkait jalur nataru. Posko-posko ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan mendukung perjalanan pemudik.
Jalan Nasional Jadi Katalisator Ekonomi Daerah
Jalan Nasional menjadi sektor utama yang terus difokuskan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Tengah dalam rangka meningkatkan konektivitas dan merangsang pertumbuhan ekonomi daerah
Infrastruktur Jalan dan Jembatan merupakan katalisator pertumbuhan ekonomi, seperti disampaikan Dadi Muradi. ST. MT bahwa infrastruktur yang dibangun tidak hanya memenuhi aspek teknis konstruksi dan aspek fungsional tetapi harus juga memenuhi aspek estetika serta kearifan lokal, sentuhan seni dalam arsitektur memberi nuansa baru bagi pengguna jalan saat melintas, hal ini sudah di lakukan di BPJN Sulteng misalnya pada corak dan motif batik di setiap jembatan yang ada.
Membangun Jalan Memperkuat Konektivitas
Jalan dan Jembatan yang dibiayai setiap tahun ditunjukan untuk meningkatkan konektivitas untuk menyambungkan berbagai potensi ekonomi di desa.
Menurut Kepala BPJN Sulteng, peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan berperan penting dalam pergerakan distribusi logistik masyarakat karena berkorelasi dengan jarak tempuh yang mendorong terbentuknya ruang ekonomi baru di masyarakat.
Jalan yang bagus juga bisa menekan biaya transportasi lebih murah, para petani akan lebih mudah memasarkan hasil produksinya menuju pusat penjualan terdekat.
Selain itu, bahwa dengan adanya jalan yang semakin baik, membuka peluang usaha kecil di desa untuk berkembang lebih maju.
Liputan Khusus Redaksi